Sejarah singkat SMAN 1 Singosari bag 2

      Setelah sekolah kami mendapatkan akses air bersih dari swadaya masyarakat maka terselesaikanlah masalah kami tentang kebutuhan air. Penanganan selanjutnya adalah tentang akses jalan yang berlumpur pada saat musim hujan dan berdebu pada musim kemarau. Pada waktu itu setiap musim hujan maka kami semua menuju sekolah dengan tanpa alas kaki atau memakai sandal jepit karena kondisi jalan yang sangat berlumpur. Sering terjadi peristiwa terjatuh dari lumpur karena medan yang licin.
        Setiap hari Sabtu para siswa mengepel kelas dan teras bila sepanjang minggu itu terjadi hujan. Ruang perpustakaan dan koperasi saling berbagi dalam satu ruang. Koperasi hanya menyediakan peralatan sekolah seadanya yang bertujuan membantu siswa dalam memenuhi kebutuhan mendadak saja. Sempat terjadi pencurian sebanyak 2 kali pada koperasi kami...... padahal koperasi kami hanya satu etalase berukuran 2 meteran.
Pembangunan gedung terus berlangsung karena pada tahun ajaran berikutnya Smanesi menambah jumlah siswa yang masuk. Dua tahun berikutnya sebanyak 5 guru PNS baru ditempatkan sebagai tambahan tenaga pendidik.
         Berbagai kegiatan tetap kami lakukan dengan berbagai keterbatasan fasilitas diantaranya adalah untuk kelas XII setiap dua bulan sekali dilakukan try out intern untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa. Walaupun pada saat itu termasuk sekolah baru Smanesi mampu masuk sebagai peringkat 5 besar dalam pencapaian prestasi akademiknya. Pada saat itu kepala SMAN 1 Singosari di bawah kepemimpinan bapak Lukman Alvie

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer